The World Of Suikerfabriek Djatibarang, Central Java.
Ini namanya Pabrik Gula Jatibarang. Lokasi ini bertepatan di daerah Brebes Selatan yang menuju arah Slawi jalan raya ketanggungan - Slawi. Kondisinya ini cukup disayangkan sekali perawatan pembangunan.
Salah satunya pabrik gula kejayaan tertua di Era Belanda (NV Mij Tot Exploitile Der Surker Onderneming) yang sudah hampir 175 tahun lebih. Sayangnya pabrik ini ditutup tahun 2019 karena kerugian operasional dan pemeliharaan lahan tebunya kurang begitu terawat.
Menurut satpam juga mengatakan bahwa Pabrik Gula ini dampak bermasalahnya yaitu impor gula. Sehingga pekerjaan-pekerjaan yang disini jelas terbukti out.
PG Jatibarang merupakan komoditi yang diikutsertakan dalam program Cultuurstelsel. Saat itu, Pemerintah Hindia-Belanda membangun tiga pabrik gula di Brebes, yaitu Jatibarang, Banjaratma, dan Kersana.
PG Jatibarang didirikan pada tahun 1842 oleh NV Mij Tot Exploitile Der Surker Onderneming. Berdasarkan PP No.24 tanggal 16 April 1959 tentang penetapan perusahaan-perusahaan pertanian atau perkebunan, milik belanda dibawah penguasaan RI SK Mentan No.229/UM/57 tanggal 10 Desember 1957 dibentuk Pusat Perkebunan Negara Baru (PPN Baru). Kini pabrik telah menjadi spot wisatawan sejarah baik warga Indonesia maupun mancanegara.
Bukti Peninggalan ialah rel kereta, Lokomotif Uap, Pengangkutan Barang tebu, Stasiun Remise dan pembangunan PG warisan Hindia Belanda. 1 Lokomotif uap yang di Stasiun ini diangkut ke Rest Area Banjaratma agar masyarakat luar memahami bukti Peninggalan Pabrik Gula di Brebes.
Stasiun Remise di ujung selatan PG yang sekarang berfungsi sebagai penyimpanan loko saja. Tetapi untuk hari minggu kereta ini juga nantinya akan beroperasi menjadi wisata keliling. Sehingga wisatawan bisa menikmati sejarah Pabrik Gula Jatibarang.
Sisi aksitekturnya ini sangat megah dibanding dengan milik Pabrik Gula di dunia.
So!! Jangan lupa mampir ya guyss kesini. Harga tiket masuk hanya 5ribu rupiah perorang.
Sumber :
Dutch Colonial Maps
Universiteit Leiden