Dahulu di masa Bani Isra'il ada seorang ahli ibadah yang sangat tampan. Ia biasa membuat tas keranjang dari daun-daun kurma dan menjualnya untuk kebutuhan makan bersama sang istri.
Pada suatu hari, ketika sedang berjalan sambil membawa dagangannya di muka pintu istana raja, ia dilihat oleh pembantu istri raja. Lalu ia memberitahukan pada istri raja bahwa di luar ada seorang laki-laki yang sangat tampan, gagah, dan elok sekali sedang menjual tas keranjang. Maka istri raja segera berkata kepada pembantu itu, '' Bawalah ia kemari segera!''
Lalu setelah orang itu telah sampai di hadapannya, istri raja itu benar-benar merasa tertarik pada ketampanan dan kegagahan penjual tas keranjang itu, kemudian berkata, '' Letakkanlah semua keranjangmu itu dan pakailah mantel ini.''
Istri raja pun memerintahkan kepada pembantunya agar dibawakan minyak wangi, '' Ambilkan minyak wangi agar kami dapat menyampaikan keinginan kami sehingga mendapatkan kepuasan!'' Selanjutnya sang permaisuri [ istri raja itu ] berkata kepada penjual tas keranjang tersebut, '' Sebaiknya kamu tidak usah takut, kami dapat mencukupi semua kebutuhanmu sehingga kamu tidak usah menjual keranjang itu''. '' Tidak, aku tidak mau berbuat itu, '' jawab penjual tas keranjang tersebut. Berulang-ulang penjual tas keranjang menyatakan bahwa dirinya tidak dapat melaksanakan permintaan permaisuri itu. '' Jika kamu tidak mau memuaskan hatiku, kamu tidak boleh keluar dari sini sampai kamu mau mengabulkan permintaanku,'' ancam permaisuri raja itu. Kemudian permaisuri raja memerintahkan pembantunya untuk menutup
rapat semua pintu. Ketika penjual tas keranjang itu melihat semua pintu terkunci rapat, ia bertanya, '' Apakah ada di tempat di atas gedung ini?''
'' Ya,'' jawab permaisuri raja itu. Lalu ia berkata kepada pembantunya.
No comments:
Post a Comment